kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham bank mini dinilai masih menarik untuk trading jangka menengah


Selasa, 30 November 2021 / 12:00 WIB
Saham bank mini dinilai masih menarik untuk trading jangka menengah
ILUSTRASI. Customer Service melayani nasabah di Digital Lounge Bank Neo Commerce Jakarta, Selasa (26/10). Saham bank digital dinilai masih menarik untuk trading jangka menengah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/26/10/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten bank mini kompak bergerak kencang pada perdagangan Senin (29/11). Kenaikan tinggi ini tak lepas dari jadwal aksi korporasi lewat mekanisme rights issue yang akan digelar bank-bank tersebut di penghujung tahun ini. 

Sejumlah analis menyebut, pergerakan kencang saham bank-bank mini atau bank digital itu terdorong oleh jadwal ex date rights issue atau jadwal perdagangan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) meraka yang memang jatuh pada hari kemarin.  Diantaranya PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) 

BBYB tercatat memimpin pergerakan saham bank-bank mini dengan melejit hingga 18,1% ke level Rp 2.350. Dalam sebulan terakhir, saham bank yang sudah dikendalikan Akulaku ini telah meningkat 66,7% dan sepanjang tahun ini meroket 715%.

Kenaikan saham BBYB disusul oleh PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang melonjak 5,8% ke level Rp 6.800. Walaupun dalam sepekan saham milik CT Group ini masih koreksi 13,6% namun sepanjang tahun ini BBHI tercatat kenaikan paling pesat yakni mencapai 4.212,3%. Adapun saham AGRO melesat naik 6,4% ke level Rp 2.150.

Baca Juga: Mirae Asset jadikan Aneka Tambang (ANTM) sebagai top picks di sektor tambang logam

Saham bank mini lain yang juga naik diantaranya PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) sebesar 6,4% ke level Rp 3,380 dan dalam sebulan terakhir sudah melesat 145%, saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) meningkat 3,8%,  PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) naik 3%, PT Bank NationalNobu Tbk (NOBU) naik 2,50% dan PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) melonjak 2,8%. 

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas, Okie Ardiastama memandang kenaikan harga saham-saham bank mini tersebut seiring dengan aksi korporasi rights issue yang akan mereka gelar di akhir tahun ini. 

"Tujuan penggunaan dana rights issue untuk meningkatkan modal dan likuiditas dari saham dinilai menarik bagi pelaku pasar ke depan. Bank kecil memiliki peluang untuk meningkatkan market capitalization," tutur Okie pada KONTAN, Senin (29/11).

Menurut Okie, saham-saham bank mini sudah tidak menarik untuk trading saat ini karena rights issue mereka seperti bank BBYB sudah masuk ex date

Dia mengarahkan agar pelaku pasar sebaiknya menunggu momentum koreksi dulu jika memang mau masuk. 

Baca Juga: Bursa segera buka, simak rekomendasi saham dari MNC Sekuritas

Sedangkan untuk melihat prospek  fundamental menurutnya, masih harus perlu  mencermati strategis bisnis bank-bank ini ke depan. Sejauh ini, Pilarmas Investindo hanya merekomendasikan saham AGRO dari jajaran bank digital dan bank mini.  

Okie bilang, bank digital membutuhkan pondasi yang kuat baik dari nasabah maupun permodalan. Pertumbuhan Bank Raya dia pandang bakal sejalan dengan pertumbuhan BRI sebagai holding-nya. 

 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×