kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Bank Jadi Favorit JPMorgan untuk Tahun Depan, Kendaraan Listrik juga Dilirik


Kamis, 10 November 2022 / 09:28 WIB
Saham Bank Jadi Favorit JPMorgan untuk Tahun Depan, Kendaraan Listrik juga Dilirik
ILUSTRASI. JPMorgan Chase & Co. menaruh perhatian terhadap pasar saham Indonesia dan perbankan di Asia Tenggara.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JPMorgan Chase & Co. menaruh perhatian terhadap pasar saham Indonesia dan perbankan di Asia Tenggara. Dengan kinerja yang apik, keduanya akan menjadi pilihan favorit pada tahun depan.

Co-Manager JPMorgan ASEAN Equity, Stacey Neo, membeberkan sejumlah faktor yang akan menopang pasar pada tahun 2023. Mulai dari tingginya harga komoditas pada jangka waktu yang lama, pembukaan kembali perekonomian, serta bangkitnya pariwisata.

"Kepemilikan asing masih sangat rendah di wilayah ini mengingat arus keluar yang telah kita lihat secara historis," ujar Neo, seperti yang dikutip Bloomberg, Rabu (9/11).

Asia Tenggara juga telah menjadi salah satu dari sedikit titik terang dalam ekuitas global pada tahun 2022. Didukung oleh tingginya harga komoditas yang menyokong eksportir seperti Indonesia, serta kenaikan suku bunga yang dinilai baik bagi perbankan.

Baca Juga: Valuasi Saham Perbankan China Menurun di Tengah Kekhawatiran Kredit Macet

Sektor bank menyumbang sekitar 40% dari bobot acuan MSCI Asean Index. Perbankan di Indonesia dan Singapura menjadi favorit, yang akan mendapatkan keuntungan dari ekspansi margin di lingkungan kenaikan suku bunga dan inflasi, serta permintaan pinjaman yang lebih tinggi dan adopsi teknologi.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memiliki salah satu rasio pinjaman terhadap simpanan terendah secara regional. Hal itu membuat BBCA bisa memberikan kredit tanpa hambatan.

Sementara itu, DBS Group Holdings Ltd. memiliki waralaba rekening giro dan tabungan yang besar. Dengan kepemilikan kedua perusahaan tersebut pada akhir September, melaporkan lonjakan laba pada kuartal terakhir.

Perkiraan laba mendatang untuk indeks MSCI Asean naik hampir 5% sejak akhir Maret. Sektor keuangan mengalami peningkatan sektoral terbesar dalam tiga bulan terakhir.

Selain saham perbankan, Neo juga menyukai saham terkait kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih Indonesia mengembangkan cadangan nikelnya yang besar, dan berencana untuk mensubsidi pembelian mobil listrik tahun depan.

Neo juga menyoroti indeks Indonesia yang menjadi salah satu indeks utama dengan kinerja terbaik secara global, mendekati rekor tertingginya. Sedangkan MSCI AC World Index justru turun 22%.

Dana asing telah menggelontorkan bersih US$ 5,6 miliar ke saham Indonesia pada tahun ini. Bersiap menjadi arus masuk tahunan terbesar yang pernah tercatat.

Baca Juga: Lakukan Ekspansi, Johnson & Johnson Bakal Akuisisi Abiomed Senilai US$ 17,3 Miliar

Di sisi lain, sebagian besar ekonomi Asia Tenggara juga diperkirakan tumbuh lebih dari 4% pada tahun 2023. Sejalan dengan kondisi ekonomi yang bisa melawan inflasi dan pemulihan dari pandemi.

Pembukaan kembali China akan menjadi katalis untuk Asia Tenggara, terutama Thailand. Sebagai bagian dari kekuatan ekonomi terbesar dunia, China merupakan mitra dagang utama di Asia Tenggara dan menyumbang lebih dari 20% wisatawan.

JPMorgan Asean Equity pun menilai sangat overweight terhadap Indonesia dan Vietnam, dan underweight terhadap Malaysia dan Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×