Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Akibatnya, saham-saham yang sempat mengalami kenaikan jelang libur lebaran, termasuk perbankan, terkena aksi jual.
"Investor asing melakukan aksi jual untuk mengamankan posisi mereka sementara dengan memperhatikan berbagai sentimen yang ada. Mereka mengamankan asetnya dulu sambil menunggu seperti apa dampak dari kebijakan The Fed ke depan," jelas Reza.
Sama seperti Nico, Reza melihat tekanan yang ada hanya akan bersifat sementara meski ia tidak bisa memprediksi penurunan saham perbankan ini akan setajam apa.
Perkiraanya, saham-saham itu akan kembali bangkit karena kondisi ekonomi domestik masih tercatat bagus dimana pada kuartal I PDB Indonesia tumbuh 5,01%. "Selain itu, kinerja perbankan juga semakin membaik dan penyaluran kredit semakin meningkat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News