kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks bursa saham Asia merosot pasca Trump meningkatkan tarif impor produk Meksiko


Jumat, 31 Mei 2019 / 08:20 WIB
Indeks bursa saham Asia merosot pasca Trump meningkatkan tarif impor produk Meksiko


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SYDNEY.  Penurunan saham Asia terus berlanjut dan obligasi negara tercatat melonjak pada perdagangan, Jumat, (31/5) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan ketegangan perdagangan secara global dengan tiba-tiba menaikkan tarif terhadap semua barang impor dari Meksiko. Keputusan ini membuat mata uang Meksiko Peso jatuh.

Mengutip Reuters, seorang analis senior FX di Westpac Sean Callow mengatakan, ancaman tarif AS terhadap Meksiko mulai berlaku dalam dua minggu ke depan merupakan pukulan tajam dan menjadi sentimen bagi investor.

"Meksiko adalah mitra dagang terbesar AS dan peningkatan ketegangan perdagangan jelas tidak ada dalam radar pasar," tambahnya. "Ini jelas merupakan kemunduran besar bagi CAD, MXN, dan ribuan bisnis AS yang menggunakan produk-produk buatan Meksiko," tuturnya.

Akibat keputusan ini, imbal hasil US  Treasury tenor 10-tahun dengan cepat jatuh ke level terendah dalam 20 bulan sebesar  2,18%. Sementara dollar melonjak 2,1% atas  peso Meksiko. 

Sementara itu, indeks Nikkei Jepang turun 1,2% pada awal perdagangan, atau turun 7% selama  bulan ini. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1% dan juga turun 7,7% sepanjang  bulan ini.

Investor jelas khawatir bahwa membuka front baru dalam perang perdagangan akan mengancam pertumbuhan global dan AS, dan menekan bank sentral di mana pun untuk mempertimbangkan stimulus baru.

Pada hari Kamis, Wakil Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve Richard Clarida mengatakan, bank sentral akan bertindak jika inflasi tetap terlalu rendah atau risiko global dan finansial membahayakan prospek ekonomi.

Kepala Strategi FX di National Australia Bank Ray Attrill mengatakan, komentar Clarida merupakan mengklarifikasi apa yang ada di benak banyak orang terkait pertanyaan apakah inflasi rendah sudah cukup membuat the Fed tenang, jawabannya tampaknya 'ya'.

"Itu berfungsi untuk memperkuat ekspektasi pasar yang berlaku bahwa Fed akan mereda pada paruh kedua tahun ini."

Memang, kasus bahwa perlambatan inflasi hanya sementara menimbulkan pukulan keras ketika indeks pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE), ukuran inflasi disukai Fed, direvisi turun tajam menjadi 1% untuk kuartal pertama, dari 1,3%.

Peningkatan itu adalah yang terkecil dalam empat tahun dan mendorong inflasi lebih jauh di bawah target 2% The Fed.

Ancaman tarif Trump hanya menambah bahaya dan pasar semakin mempersempit peluang pelonggaran Fed tahun ini. Futures menyiratkan 42 basis poin pemotongan pada akhir tahun di tingkat dana efektif saat ini sebesar 2,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×