Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran saham perdana atawa initial public offering (IPO) PT Aman Agrindo Tbk mencatat kelebihan permintaan atawa oversubscribed 61 kali.
Perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula ini menawarkan harga IPO Rp 250 per saham. Harga IPO calon emiten yang akan menggunakan kode saham GULA ini berada di titik terbawah harga penawaran awal Rp 250 per saham hingga Rp 300 per saham.
Aman Agrindo menerbitkan 214,07 juta saham baru yang mewakili 20% modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan demikian, Aman Agrindo meraup dana IPO Rp 53,5 miliar. Emiten ini akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (3/8) esok.
Baca Juga: BEI Masih Mengantongi 37 Calon Emiten Dalam Pipeline IPO
"Kepercayaan para investor juga menjadi bukti bahwa bisnis yang dikelola Aman Agrindo memiliki prospek yang bagus," ungkap Direktur Utama GULA Andreas Utomo dalam keterangan resmi, Selasa (2/8).
Nantinya, Aman Agrindo akan menggunakan 23% dana hasil IPO untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah dengan pihak ketiga. Emiten baru ini akan menggunakan 57% dana IPO untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga.
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional," imbuh Andreas.
Aman Agrindo menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Baca Juga: Tujuh Perusahaan Masuk Fase Bookbuilding, Simak Prospek IPO di Semester II-2022
GULA menargetkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp 219 miliar. Target ini meningkat sebesar 15,87% dibanding tahun 2021. Adapun laba bersih pada 2022 ditargetkan sebesar Rp 9 miliar berdasarkan target pertumbuhan penjualan.
“Pendapatan Aman Agrindo tahun 2023 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,8 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 357% dibanding tahun 2021,” ujar Andreas.
Pada Januari 2022, Aman Agrindo telah menandatangani kontrak senilai Rp 29 miliar untuk pembelian mesin produksi gula merah guna meningkatkan penjualan.
Aman Agrindo menjalankan kegiatan perdagangan terhadap beberapa jenis gula yaitu gula pasir, gula cair, dan gula merah yang sumbernya diperoleh dari pemasok gula. Aman Agrindo baru menjalankan kegiatan perdagangan gula merah sejak awal tahun 2022. GULA juga melaksanakan perdagangan tebu yang sumbernya diperoleh dari perkebunan tebu yang dijalankan sendiri, baik lahan sewa dari pihak ketiga maupun lahan milik sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News