kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sah, Salim mengendalikan Nusantara Infrastructure


Senin, 06 November 2017 / 22:42 WIB
Sah, Salim mengendalikan Nusantara Infrastructure


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salim Group tampaknya akan semakin gencar ekspansi di bisnis infrastruktur. Perusahaan konglomerasi ini melalui anak usahanya yang berbasis di Filipina Metro Pacific Investments akan mengakuisisi saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META).

Mengutip Nikkei, Senin (6/11), Metro Pacific lewat unit usahanya satu unit usahanya Metro Pacific Tollways telah mengakuisisi 42,25% saham META senilai US$ 132 juta sehingga kepemilikannya menjadi 47,08%.

Rodrigo Franco, CEO Metro Pacific Tollways mengatakan, Metro Pacific akan fokus mengembangkan bisnis jalan tol yang dimiliki META.

"Metro Pasific Tollways akan mendukung manajemen existing Nusantara Infrastucture dengan berbagi merek layanan kami dan membantu perusahaan Indonesia menggapai potensi pertumbuhannya, terutama di sektor jalan tol," kata Rodrigo.

Sementa Direktur Utama Metro Pacific Manuel Pangilinan mengatakan, pihaknya bertujuan untuk membawa keahlian infrastruktur Metro Pacific ke seluruh Asia Tenggara. Konglomerat tersebut sebelumnya telah mengakuisisi saham di perusahaan jalan tol Thailand dan Vietnam.

Portofolio bisnis Nusantara Infrastructure saat ini meliputi jalan tol, pelabuhan, air, energi dan telekomunikasi. Sekor bisnis tersebut sudah digeluti Metro Pacific kecuali bisnis pelabuhan. Metro Pacific berafiliasi dengan PLDT yakni perusahaan telekomunikasi terbesar di Filipina.

Saat ini, Metro Pacific Investment mengoperasikan sejumlah jalan tol di Filipina, seperti North Luzon Expressway (NLEX), Subic-Clark-Tarlac Expressway dan Manila-Cavite Toll Expressway.

Perusahaan tersebut juga memenangi sejumlah proyek jalan tol seperti Cavite-Laguna Expressway, Cebu-Cordova Link Expressway, dan NLEX-South Luzon Expressway Connector Road.

Di Thailand, Metro Pasific memiliki 29,50% dalam perusahaan operator tol Don Muang Tollway Public Co. Ltd. Di Vietnam, memiliki 45% saham di CII Bridges and Roads Investment Joint Stock Co, pemilik proyek tol dan jembatan di sekitar Kota Ho Chi Minh.

Sementara META saat ini tercatat menguasai tiga ruas tol melalui anak usahanya PT Margautama Nusantara (MUN) yakni PT Bintaro Serpong Damai (BSD) sepanjang 7,25 km, PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) 5,95 km dan PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) sepanjang 11,57 km yang berlokasi di Makassar.

Sebelumnya pada September 2017, pengendali lama META yaitu Eagle Infrastructure Fund Limited (22,3%) dan PT Hijau Makmur Sejahtera (21%) melepas kepemilikannya ke PT Matahari Capital Indonesia senilai Rp 1,8 triliun.

Pemegang saham Matahari Kapital adalah PT Annisa Kapital dan PT Almanda Kapital dengan komposisi masing-masing 51% dan 49%. Keduanya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh M Ramdani Basri yakni Direktur Utama META.

Sementara Metro Pacific Investment Corporation merupakan salah satu anak perusahaan Salim Grup, yaitu First Pacific Salim Group yang terdaftar di Hong Kong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×