Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pekan depan, pemerintah akan menerbitkan surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI012. Kupon yang disematkan bagi instrumen tersebut sebesar 9% per tahun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, pembayaran kupon dilaksanakan pada tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama kali berlangsung pada 15 November 2015.
Glen Glenardi, Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk menjelaskan, ada beberapa aspek yang menjadi daya tarik ORI012. Pertama, kupon yang lebih tinggi ketimbang suku bunga deposito dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 7,75%.
Kedua, pajak atas kupon ORI012 sebesar 15%. Angka tersebut lebih rendah ketimbang pajak atas bunga deposito sebanyak 20%. Ketiga, instrumen ini diterbitkan oleh pemerintah sehingga lebih aman, terjamin, dan bebas risiko (risk free).
“ORI012 bisa diperjualbelikan serta ada potensi kenaikan harga (capital gain) di pasar sekunder,” paparnya.
Senada, Analis Millenium Capital Management Desmon Silitonga menyebutkan, kupon ORI012 yang bertengger di 9% dapat menjaring investor. Apalagi besaran kupon tersebut lebih tinggi ketimbang yield SUN bertenor sama. “Relatif lebih tinggi mungkin karena momentumnya kondisi pasar kurang bagus,” jelas Desmon.
Pasar domestik memang sedang bergejolak akibat antisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur Amerika (FOMC Meeting) yang berlangsung pada 16 September 2015 – 17 September 2015 guna mementukan besaran suku bunga acuan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News