kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saatnya mencicil beli saham salah harga


Senin, 30 April 2018 / 09:53 WIB
Saatnya mencicil beli saham salah harga
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Dityasa H Forddanta, Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir sejatinya bukan disebabkan faktor fundamental dalam negeri. Aksi jual terjadi lantaran terpapar sentimen global Amerika Serikat (AS).

Alhasil, banyak saham yang tiba-tiba melorot di bawah nilai wajar karena aksi panic selling. Padahal bisa jadi fundamental dan valuasinya masih bagus. Nah, analis menyebut, investor bisa memanfaatkan penurunan harga ini untuk masuk ke saham-saham murah tersebut.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, beberapa saham kakap memang dilanda aksi jual, terutama oleh investor asing. Ambil contoh, lima saham bank besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI dan BBTN.

Beberapa saham dari sektor infrastruktur, konstruksi dan pertambangan juga dinilai punya nilai buku dan kinerja yang oke. Namun harganya sudah turun dalam. Misal, TLKM, WSKT, UNTR, BRPT, MARK dan GGRM. Edwin menilai, saham-saham ini masih undervalued.

Jadi, mumpung valuasinya murah, investor bisa mulai berbelanja saham-saham tersebut. "Investor boleh masuk sekarang, dengan cara cicil beli," papar Edwin kepada KONTAN, Minggu (29/4).

Saham UNTR misalnya, dalam sepekan belakangan, harganya turun 6,78%. Padahal, kinerja kuartal I-2018 naik tinggi, bahkan berada di atas konsensus analis. Kini, price to earning ratio (PER) UNTR sekitar 12,6 kali. Nilai bukunya juga sekitar 2,52 kali. Edwin pun memberi target harga Rp 41.000 di saham ini.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe mengatakan, saham UNVR, TLKM, AUTO masih berada di bawah harga wajar. "Potensi untung masih besar. Saham-saham ini juga merupakan penggerak IHSG," kata dia.

Ia memberi contoh, saham TLKM saat ini dihargai sebesar Rp 3.730. Padahal, kisaran harga wajarnya ada di kisaran Rp 5.000. Dus, bakal ada potensi keuntungan lebih dari 20% dalam setahun ke depan.

Saham UNVR yang sudah turun 17,44% sepanjang tahun ini juga kini dinilai murah. Kiswoyo membidik potensi keuntungan dari UNVR bisa mencapai 30% dengan target harga Rp 63.000 per saham.

Kiswoyo mengatakan, sebaiknya strategi cicil beli saham undervalued lebih banyak difokuskan di saham keping biru. "Kalau IHSG turun, lebih baik beli blue chips. Karena kalau indeks membaik, saham blue chips yang paling cepat naik," tutur dia.

Nico Omer, Vice President Research & Analyst Valbury Sekuritas Indonesia, menilai, banyak saham sektor komoditas emas dan tembaga yang harganya tidak mencerminkan fundamental. Contohnya, MDKA, PSAB dan MBSS.

Lalu, analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan menyarankan untuk mencermati saham HOKI, UNVR dan TLKM.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×