Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini bergerak sangat fluktuatif dan cenderung monoton. Ada kalanya indeks naik cukup tinggi, tapi seperti sudah bisa ditebak, kemudian anjlok dalam.
Analis KDB Daewoo Securities Betrand Raynaldi dalam risetnya menejelaskan, pergerakan pasar belakangan ini memang cukup membosankan. Ini karena sebagian besar berita positf dan negatif sudah mulai memudar.
Pertemuan FOMC juga itu-itu saja, hanya untuk memastikan tidak ada pembahasan yang baru. Pasar juga sudah kebal dengan segala ketegangan militer di seluruh dunia. "Soal bahan bakar minyak (BBM), itu seperti cerita yang tak pernah berakhir," imbuh Betrand, Selasa (23/9).
Nah, dalam saat-saat seperti inilah, pelaku pasar lebih baik benar-benar melihat sisi fundamental, bukan hanya sentimennya saja, khususnya untuk saham-saham big cap. Jangan sampai sebuah sentimen, baik itu positif atau negatif memutus kondisi fundamental saham ya g bersangkutan. Menurut Betrand, ada sejumlah saham berkapitalisasi besar atau big cap yang layak dicermati.
Antara lain, saham BBCA yang sejak awal bulan hingga hari ini telah meningkat 14,3%. Lalu, untuk periode yang sama, saham TLKM meningkat 7,7%, saham BBRI turun 2,3%, PGAS naik 4,3%, GGRM naik 4,6%, KLBF naik 1,8% dan sejumlah saham-saham unggulan lainnya.
Dia optimistis, saham-saham dengan kapitalisasi besar akan berada di garis depan menjadi pendorong kenaikan indeks. Lagipula, saham-saham big cap lebih sensitif terhadap perkembangan pasar yang positif.
Namun, saat ini investor justru cenderung mencari alasan untuk membenarkan valuasi pasar saat ini, yang relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis. Hal ini banyak terjadi pada saham-saham kecil dengan volatilitas tinggi. Nah, hal seperti ini dapat kembuat investor kehilangan kepercayaan sehingga investor mulai mengurangi eksposur mereka ke saham kecil dengan volatilitas tinggi tersebut.
"Ketika rasa manis dalam permen mulai memudar, saatnya untuk membuangnya sebelum rasa asam terasa. Oleh sebab itu, secara kolektif, kami menyarankan investor untuk berpegang pada saham-saham berkapitalisasi besar," pungkas Betrand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News