kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia merevisi pernyataan, harga minyak menguat


Rabu, 10 April 2019 / 07:25 WIB
Rusia merevisi pernyataan, harga minyak menguat


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali memanas setelah terkoreksi pada perdagangan kemarin. Rabu (10/4) pukul 7.14 WIB. harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 64,23 per barel, menguat 0,39% ketimbang harga penutupan kemarin pada US$ 63,98 per barel.

Sejalan, harga minyak brent untuk pengiriman Juni 2019 di ICE Futures berada di US$ 70,81 per barel, menguat 0,28% daripada harga kemarin pada US$ 70,61 per barel.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemarin mengatakan bahwa Rusia dan OPEC perlu mendiskusikan kesepakatan pemangkasan produksi pada tahun ini. Putin menambahkan, posisi harga minyak saat ini sudah pas dengan keinginan Rusia.

Di awal pekan, salah satu pejabat Rusia yang berhubungan dengan OPEC, Kirill Dmitriev memberikan sinyal bahwa Rusia ingin menaikkan produksi pada pertemuan Juni mendatang karena kondisi pasar dan persediaan mulai membaik. Pernyataan Putin sehari kemudian memperhalus posisi Rusia dengan mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai apakah kesepakatan perlu diperpanjang.

"Kami siap bekerja sama dengan OPEC untuk pengambilan keputusan. Tapi saya belum bisa mengatakan apakah pemangkasan atau berhenti pada level produksi sekarang," kata Putin seperti dikutip Reuters.

Pernyataan Putin ini pun muncul setelah Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa tidak perlu lagi memperpanjang kesepakatan pemangkasan jika pasar minyak sudah seimbang pada semester kedua. Novak kemudian mengatakan bahwa seluruh opsi masih dipertimbangkan.

Harga minyak masih berpeluang tertekan setelah IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. "Pemangkasan prediksi pertumbuhan global menjadi tantangan bagi harga minyak selanjutnya," kata Phil Streible, senior commodities strategist RJO Futures.

Dari Amerika Serikat (AS), American Petroleum Institute (API) mengungkapkan bahwa persediaan minyak mentah AS bertambah 4,1 juta barel pada pekan lalu. Penambahan ini lebih tinggi daripada prediksi analis dengan kenaikan 2,3 juta barel. Menurut API,  persediaan minyak di Cushing Oklahoma, turun 1,3 juta barel. Data dari Energy Information Administration akan dirilis pada hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×