Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil mencuri peluang dari aksi ambil untung alias profit taking terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, Selasa (24/10) di pasar spot, nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 0,07% ke level Rp 13.535 per dollar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan penguatan sebesar 0,04% menjadi Rp 13.529 per dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Renny Eka Putri mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, terlihat dollar AS memang menguat merespon sentimen positif seperti reformasi pajak yang diusung Donald Trump dan ekpektasi kenaikan suku bunga Fate Fund Rate (FFR).
"Sementara hari ini belum ada lagi data-data Amerika yang paling baru keluar, sehingga investor cenderung melakukan aksi profit taking dari penguatan dollar beberapa hari terakhir. Sehingga rupiah menguat pada perdagangan hari ini," kata Renny, Selasa (24/10).
Di sesi awal perdagangan, rupiah sempat melemah, namun berhasil menguat di akhir perdagangan. Renny menyebut, rupiah berbalik menguat juga didukung fundamental dalam negeri yang cukup positif. "Data-data seperti inflasi, cadangan devisa yang menyentuh level tertinggi, suku bunga BI yang dipertahankan tetap di 4,25% seharusnya menjadi faktor positif dan menopang penguatan rupiah," paparnya.
Senada, Lukman leong, Research & Analyst Valbury Asia Futures mengatakan penguatan rupiah hari ini bersifat teknikal karena dollar AS terkoreksi akibat profit taking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News