kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah tertekan selama sepekan, begini nasibnya sampai akhir tahun


Minggu, 24 November 2019 / 19:04 WIB
Rupiah tertekan selama sepekan, begini nasibnya sampai akhir tahun
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang Dollar Amerika Serikat dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019).


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli

Melihat berbagai kondisi tersebut, Enrico memperkirakan rupiah bakal terparkir dikisaran Rp 14.300 per dolar AS di akhir 2019.

Pelemahan juga berpotensi lanjut di tahun depan, dengan perkiraan di kuartal I-2020 berada di kisaran Rp 14.400 per dolar AS dan menuju Rp 14.500 per dollar AS di kuartal II-kuartal III tahun depan.

Baca Juga: Bankir berharap pelonggaran GWM bisa bantu mendorong kredit dan redam persaingan DPK

"Meskipun begitu, kalau investor masih terus membeli negatif yield assets, itu berpotensi menarik capital inflows ke Tanah Air dan berpotensi membalikkan tren pelemahan," tandasnya.

Sebaliknya, Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra optimistis prospek rupiah hingga akhir tahun masih akan menguat. Hal ini didukung meredanya sentimen global, baik dari negosiasi perang dagang AS dan China, hingga kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit.

"Kami masih melihat potensi penguatan rupiah sampai akhir tahun. Ini diikuti turunnya tensi perang dagang AS dan Tiongkok dan potensi no-deal brexit yang menurun," ungap Aldian kepada Kontan, Minggu (24/11).

Baca Juga: Usai melemah dalam sepekan, bagaimana nasib IHSG pekan depan?

Di samping itu, Aldian menilai kondisi neraca perdagangan Indonesia saat ini masih dalam kondisi yang cukup baik. Dengan begitu, diharapkan itu akan mendorong arus modal asing dan penguatan rupiah.

Untuk itu, Aldian memperkirakan rupiah bisa menguat ke kisaran Rp 13.900 per dollar AS di akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×