Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah belum bisa lepas dari bayang-bayang pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Memanasnya kembali hubungan antara AS dan China membuat rupiah melemah tipis.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kurs tengah rupiah melemah tipis 0,084% ke level Rp 14.182 per dolar AS pada Rabu (9/10). Sementara mengutip Bloomberg, kurs spot rupiah terkoreksi tipis 0,08% ke level Rp 14.173 per dolar AS.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, pelemahan rupiah hari ini terjadi akibat sentimen negatif dari global. Khususnya perihal perang dagang antara AS dan China yang kembali memanas.
Baca Juga: Hubungan AS-China memanas jelang perundingan, rupiah melemah
Hubungan keduanya memburuk setelah AS memutuskan untuk menambah 28 perusahaan komponen teknologi China ke daftar hitam. Di sisi lain, AS mengaitkan anggota daftar hitam itu terhadap kasus internal di China, yaitu masalah hak asasi manusia yang terjadi di Xinjiang, China.
Terlebih lagi, jelang perundingan kedua negara yang akan dilaksanakan pada Kamis mendatang, AS juga memberlakukan pembatasan visa pada beberapa pejabat China. "Keputusan AS tersebut menjadi negatif di global. Sehingga kemarin malam Dow Jones melemah lebih dari 1% dan berdampak terhadap rupiah," ujar David kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).
Baca Juga: Agustus, penjualan eceran tumbuh makin lambat
David memperkirakan, rupiah berpeluang bergerak tipis cenderung sideways. Dia mengatakan, besok sentimen akan minim dan hanya ada data China terkait kebijakan moneter.
Oleh karena itu, David memproyeksi rupiah masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan besok, terutama jika bursa AS masih melemah juga. Dia memproyeksi rupiah melemah di rentang harga Rp 14.150-Rp 14.200 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News