kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rupiah tertekan ke level terlemah tujuh pekan


Senin, 27 Juni 2011 / 10:06 WIB
Rupiah tertekan ke level terlemah tujuh pekan
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BRI hari ini Kamis 17 September, cek sebelum tukar valas. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sentimen krisis utang Yunani menekan rupiah ke level terlemah tujuh pekan. Kekhawatiran Yunani mungkin gagal menyepakati persyaratan untuk mendapat bantuan internasional telah mengurangi minat investor terhadap aset emerging market.

Mata uang Garuda ini diperdagangkan melemah 0,2% ke level Rp 8.620 per dollar AS, higga pukul 9.34 di Jakarta. Sebelumnya, rupiah sempat tertekan di Rp 8.623 per dollar AS, yang merupakan level terendahnya sejak 6 Mei.

Indeks MSCI Asia Pasifik anjlok paling tajam setidaknya dalam sepekan terakhir. Koreksi pasar saham regional terjadi setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou mencari persetujuan dari parlemen terkait pemangkasan anggaran sebelum negara ini menerima bailout berikutnya yang dipimpin Uni Eropa.

Data Kementrian Keuangan menunjukkan, kepemilikan asing di surat utang pemerintah surut 2% menjadi Rp 233,17 triliun dalam empat hari terakhir di pekan lalu.

Head of treasury PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, pasar masih volatil karena ketidakpastian di Eropa. "Investor menunggu tindakan yang tegas," ujarnya.

Namun, pada pekan lalu, Direktur Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Hendar menyebut, pelemahan rupiah bersifat sementara karena dipicu krisis utang di Eropa dan pemangkasan prospek ekonomi AS.

Adapun, harga obligasi pemerintah bertenor 10 tahun turun, setelah tiga hari sebelumnya menguat. Sementara, Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 naik lima basis poin menjadi 7,54%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×