Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) yang cukup positif menjadi salah satu katalis yang menyokong penguatan rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Di pasar spot pada Selasa (12/4), rupiah menguat 0,14% dibandingkan hari sebelumnya ke level Rp 13.114,5 per dollar AS. Serupa, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menguat 0,08% menjadi Rp 13.123.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk memaparkan, ada beberapa faktor yang menggerakkan performa mata uang Garuda hari ini. Pertama, hasil lelang SUN yang mendulang penawaran Rp 32,03 triliun atau oversubscribe hingga 2,6 kali dari target indikatif yang dipatok Rp 12 triliun. Pemerintah pun menyerap dana sesuai dengan target maksimal yaitu Rp 18 triliun.
Kedua, kenaikan harga minyak dunia. Mengutip Bloomberg pada Selasa (12/4) pukul 16.45 WIB, harga minyak WTI menanjak 0,97% ke level US$ 40,75 per barel. “Tekanan dollar AS di pasar global juga melemah. Penguatan rupiah seiring dengan beberapa mata uang Asia lainnya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News