Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah terapresiasi di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Senin (8/5)di pasar spot pukul 15.59 WIB rupiah pada level Rp 13.295 per dollar AS atau menguat 0,26% dari posisi akhir pekan lalu Rp 13.330 per dollar AS.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2017 yang naik berhasil mengangkat optimisme pelaku pasar sehingga mendorong rupiah mengalami apresiasi terhadap dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta dikutip dari Antara.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan I-2017 tumbuh 5,01%, lebih baik secara tahunan (yoy) dari triwulan I-2016 yang tumbuh 4,92 persen dan secara triwulanan (qtq) dari triwulan IV-2016 yang tumbuh 4,94%.
Ia menambahkan bahwa ekspektasi pelaku pasar uang terhadap cadangan devisa Indonesia untuk periode April 2017 yang akan kembali meningkat juga turut menjadi faktor positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah.
Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir April 2017 sebesar US$ 123,2 miliar. Angka tersebut naik tipis sebesar US$ 1,4 miliar dibanding akhir Maret 2016 yang sebesar U$ 121,8 miliar.
Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas. Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Posisi cadev per akhir April 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadev itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News