Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kurs rupiah kembali terpuruk ke level terendah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), Rabu (12/8) rupiah berada pada posisi Rp 13.758 per dollar AS atau 1,6% dari penutupan kemarin Rp 13.541 per dollar AS.
Tampaknya, efek devaluasi mata uang yuan China (CNY) masih menekan rupiah. Pelemahan mata uang Garuda masih berlanjut hari ini.
Terlebih, China kembali memangkas lagi nilai yuan terhadap dollar AS untuk hari kedua berturut-turut, memangkas tingkat (kurs) referensi sebesar 1,62%.
Devaluasi demi mendongkrak perekonomian Negeri Panda. Efeknya, pelaku pasar menilai, perekonomian negara-negara dengan aset berisiko, seperti Indonesia sangat rawan. "Di sisi lain, dollar AS semakin menjadi primadona, sehingga rupiah semakin tertekan," ujar Research and Analyst Divisi Tresuri BNI Trian Fathria.
Trian melihat, pelemahan rupiah bakal berlanjut. Apalagi, minim katalis dari domestik. Saat ini, hanya bisa berharap intervensi BI bisa menjaga rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News