Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Menjelang keputusan suku bunga The Fed, pergerakan rupiah akan cenderung terbatas. Meski demikian, investor sudah memperhitungkan kenaikan suku bunga.
Di pasar Spot, Kamis (10/12) valuasi rupiah terhadap dollar AS menguat 0,45% dari sehari sebelumnya ke Rp 13.953.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia menyatakan, naiknya indeks penjualan ritel dalam negeri menambah optimisme bahwa sektor konsumen masih kuat menopang ekonomi dalam negeri. Di samping itu, David menduga penguatan rupiah seiring dengan rebound harga komoditas.
Namun demikian, pergerakan rupiah selanjutnya minim sentimen dalam negeri. Data neraca perdagangan baru akan dirilis pekan depan. Demikian juga dengan BI rate yang baru diumumkan setelah rapat The Fed.
Data ekonomi yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah di akhir pekan diantaranya data klaim pengangguran AS bulan November yang diprediksi turun menjadi 266.000 dari sebelumnya 269.000. Jika sesuai prediksi, maka akan meningkatkan potensi naiknya suku bunga The Fed sehingga positif bagi dollar AS.
David memperkirakan pergerakan rupiah saat ini sudah memperhitungkan kenaikan suku bunga The Fed. Dengan demikian, jika The Fed menaikkan suku bunga pekan depan, investor sudah tidak lagi terkejut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News