kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Rupiah Spot Menguat 0,40% ke Rp 16.433 per Dolar AS pada Pekan Pertama September


Senin, 08 September 2025 / 12:31 WIB
Rupiah Spot Menguat 0,40% ke Rp 16.433 per Dolar AS pada Pekan Pertama September
ILUSTRASI. Rupiah spot menguat 0,4% sepanjang pekan pertama September 2025


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan pertama September.

Pada Jumat (29/8/2025), rupiah di pasar spot berada di level Rp 16.500 per dolar AS. Sempat menguat ke Rp 16.414 per dolar AS pada Selasa (2/9/2025), rupiah di pasat spot akhirnya ditutup menguat 0,40% dalam sepekan ke Rp 16 433 per dolar AS pada Jumat (5/9/2025).

Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah pekan pertama September diantaranya karena pasar optimis bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga akhir bulan ini. Setelah Biro Statistik Tenaga Kerja menunjukkan bahwa Lowongan Kerja pada bulan Juli menurun menjadi 7,18 juta dari 7,35 juta pada bulan Juni (direvisi dari 7,43 juta). 

Angka ini lebih buruk dari ekspektasi pasar sebesar 7,4 juta dan memicu kembali kekhawatiran akan memburuknya kondisi pasar tenaga kerja AS. di tengah meningkatnya keyakinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga akhir bulan ini.

Baca Juga: Rupiah Menguat ke Rp 16.364 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (8/9), Terkuat di Asia

“Kontrak berjangka dana The Fed menunjukkan pasar memperkirakan peluang hampir 97% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin selama pertemuan 17-18 September, menurut CME Fedwatch,” ujar Ibrahim, Kamis (4/9). 

Selain itu, juga dipengaruhi sentimen tarif perdagangan AS. disebutkan bahwa ketidakpastian atas tarif perdagangan AS, setelah pengadilan banding memutuskan bahwa sebagian besar pungutan Presiden Donald Trump ilegal.

Trump mengisyaratkan akan mengajukan banding atas putusan tersebut ke Mahkamah Agung, dan bahwa putusan apa pun yang menentang tarifnya akan berdampak buruk bagi kesepakatan perdagangan baru-baru ini yang ditandatangani oleh pemerintahannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×