Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data pertumbuhan ekonomi alias PDB kuartal I-2018 yang lebih tinggi dibandingkan periode tahun lalu, gagal menopang rupiah. Mata uang Garuda bahkan menembus level psikologis Rp 14.000 per dollar AS.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot pada pukul 17.00 WIB mencapai Rp 14.001 per dollar AS atau melemah 0,41% dibandingkan penutupan pekan lalu. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat rupiah terdepresiasi 0,09% menjadi Rp 13.956 per dollar AS.
Hari ini, Badan Pusat Statistik mengumumkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018 sebesar 5,06% year on year (yoy). Angka itu lebih tinggi dari kuartal pertama 2017 yang hanya 5,01%. Namun, mata uang Garuda terus tertekan terhadap dollar AS.
Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan, pelemahan rupiah pada sore ini kemungkinan lebih dipicu faktor eksternal.
"Trump kemungkinan akan memperpanjang sanksi terhadap Iran, yang bisa membuat harga minyak naik ke US$ 80 per barel. Ini kemungkinan akan menaikkan defisit migas kita," kata Mikail, Senin (7/5).
Mikail memproyeksikan, besok, rupiah masih akan cenderung melemah di rentang Rp 13.950-Rp 14.000 per dollar AS. Namun, seiring tekanan terhadap rupiah yang semakin kuat, Bank Indonesia akan terus lakukan intervensi di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News