Reporter: Dimas Andi, Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otot rupiah mengendur pada perdagangan Selasa (5/6) pagi. Mata uang Garuda bergerak melemah terhadap dollar AS setelah menguat selama empat hari beruntun.
Meksi demikian, analis memperkirakan, rupiah masih berpeluang menguat dengan dukungan data domestik.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 10 poin atau setara 0,07% ke level Rp 13.888 per dollar AS. Sedangkan, indeks dollar spot diperdagangkan naik tipis ke level 94,06 dari penutupan kemarin di 94,04.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail mengatakan, masih ada potensi rupiah menguat seiring rendahnya data inflasi yang dirilis kemarin. Serta kembalinya investor asing ke pasar obligasi dalam negeri sebagai dampak dipertahankannya peringkat utang Indonesia oleh S&P.
Inflasi Indonesia bulan Mei sebesar 3,23% (yoy). “Inflasi inti yang naik menjadi 2,75% (yoy) kemungkinan belum akan mengubah ekspektasi investor bahwa inflasi akan stabil di kisaran 3,5%,” kata Ahmad dalam riset, hari ini.
Di sisi lain, dollar indeks diperkirakan bergerak melemah di rentang 93,90-94,00. Dollar AS berpotensi melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia, terutama euro. Ini mengingat krisis politik di Italia berangsur-angsur mereda sehingga peluang negara tersebut untuk keluar dari zona Eropa kemungkinan besar batal.
Penguatan euro memicu imbal hasil US Treasury bergerak naik sebesar 4 bps ke level 2,94%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News