Reporter: Dupla Kartini, RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah kembali loyo melawan dollar AS pada Selasa (19/12). Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah melemah 6 poin di level Rp 13.587 per dollar AS pada pukul 09.54 WIB.
Pelemahan rupiah terjadi di tengah pergerakan mata uang Paman Sam yang mencoba naik setelah tertekan, semalam. Pada perdagangan pasar Asia, indeks dollar spot naik tipis di level 93,70 dibandingkan sesi sebelumnya 93,69.
Dollar lebih bertenaga karena pasar berekspektasi positif jelang voting UU perpajakan. Pekan ini, Kongres akan memutuskan nasib aturan pajak ini. Jika lolos menjadi UU, pemerintahan Donald Trump berpeluang besar juga untuk meloloskan rancangan anggaran.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia juga tertekan di hadapan greenback. Yen Jepang melemah di level 112,60. Valuasi, bahta Thailand, rupee India, dollar Singapura, dollar Hong Kong, dan dollar Filipina juga tertekan. Hanya, ringgit Malaysia dan won Korea yang cenderung unggul terhadap dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, potensi pengesahan RUU pajak buatan Trump memberi sentimen positif bagi greenback. "Kalau RUU pajak disahkan dan pengajuan anggaran tanggal 22 Desember disetujui, dollar AS akan makin kuat," katanya, kemarin.
Di sisi lain, analis Pasar Uang Bank Mandiri Renny Eka Putri menilai, kejatuhan rupiah awal pekan ini juga terjadi karena rilis data domestik pekan lalu yang mengecewakan. Selain itu, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) tak berubah, tetapi neraca perdagangan November di bawah ekspektasi pasar.
Hari ini, rupiah diprediksi masih akan tertekan. Renny memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 13.540-Rp 13.598. Sedangkan, menurut hitungan Faisyal, kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.550-Rp 13.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News