Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan. Mengutip Bloomberg, Jumat (28/9), kurs rupiah di pasar spot berakhir menguat 0,13% ke level Rp 14.903 per dollar AS.
Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia hari ini justru melemah tipis 0,07% ke posisi Rp 14.929 per dollar AS. Padahal, kemarin kurs tengah rupiah berada di posisi Rp 14.919 per dollar AS.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, nilai tukar rupiah sepanjang pekan ini memang masih tertekan sehingga bergerak di atas Rp 14.900. "Seperti yang sudah diketahui, The Fed masih on-track dengan kenaikan suku bunga lanjutan karena melihat prospek perekonomian AS yang masih akan meningkat ke depan," ujar Reny, Jumat (28/9).
Untungnya, Reny menilai, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda di pekan ini cukup terbatas. Terutama, setelah Bank Indonesia merespons kebijakan The Fed dengan turut mengerek naik suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 5,75%.
"Keputusan BI tersebut sepertinya disambut baik oleh pasar, sejalan juga dengan kebijakan moneter lainnya," kata Reny. Kebijakan yang sudah dilakukan sebelumnya antara lain reaktivasi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), FX swap, dan yang paling anyar ialah terbitnya aturan transaksi domestic non-deliverable forward (D-NDF) untuk memperdalam pasar uang domestik.
Memang, menurut Reny, efektivitas kebijakan tersebut masih belum begitu tampak. Namun, ia cukup yakin pekan depan kurs rupiah bisa stabil di tengah rilisnya data-data perekonomian domestik, serta sentimen eksternal yang cenderung mereda.
Reny memproyeksi, sepajang pekan depan, rupiah berpeluang menguat dan bergerak dalam rentang Rp 14.820-Rp 14.985 per dollar AS. Untuk Senin (1/10), ia memprediksi rupiah bergerak di kisaran Rp 14.850-Rp 14.933 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News