kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dalam sepekan, rupiah melemah terhadap dollar AS


Jumat, 28 September 2018 / 17:08 WIB
Dalam sepekan, rupiah melemah terhadap dollar AS
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen eksternal membuat kurs rupiah terkoreksi dalam satu pekan terakhir di hadapan dollar Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.902 per dollar AS pada perdagangan Jumat (28/9). Angka ini menguat tipis 0,13% dibandingkan perdagangan kemarin. Namun, dalam sepekan terakhir, rupiah telah terkoreksi 0,57% terhadap the greenback.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia hari ini berada di level Rp 14.929 per dollar AS atau melemah 0,06% dibandingkan perdagangan kemarin. Adapun selama sepekan, kurs rupiah BI terhadap dollar AS melemah 0,70%.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan, tensi perang dagang yang meningkat antara AS dan China cukup mempengaruhi pergerakan rupiah sepanjang pekan ini. Hal tersebut ditandai oleh serangan balasan China atas kebijakan tarif impor barang yang sebelumnya diterapkan oleh AS.

Selain itu, agenda Federal Open Market Committee yang akhirnya membuahkan keputusan berupa kenaikan suku bunga acuan AS di kisaran 2%-2,25% juga sempat membuat rupiah anjlok.

Untungnya, rupiah berhasil rebound di akhir pekan ini berkat efek kebijakan kenaikan suku bunga acuan yang juga dilakukan oleh Bank Indonesia sebesar 25 bps menjadi 5,75%. Rupiah juga tertolong oleh koreksi yang dialami dollar AS di hari ini seiring menurunnya yield US Treasury. “Penurunan tersebut akibat pelaku pasar memandang tidak ada sesuatu yang baru dari pernyataan The Fed kemarin pasca kenaikan suku bunga acuan AS,” terang Faisyal.

Untuk pekan depan, Faisyal menilai data inflasi Indonesia untuk bulan September yang dirilis hari Senin (1/10) nanti akan mempengaruhi pergerakan rupiah.

Selain itu, rupiah juga mesti mewaspadai ketidakpastian isu perang dagang antara AS dan China. Belum cukup, data-data ekonomi AS yang dirilis akhir pekan depan seperti data non-farm payroll juga bisa mempengaruhi posisi rupiah. “Kalau data tersebut bagus, rumor kenaikan suku bunga acuan AS di bulan Desember akan kembali mencuat,” ujarnya.

Menurut Faisyal, sepanjang pekan depan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.850—Rp 14.950 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×