Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot memimpin pelemahan di antara mata uang di kawasan Asia, setelah jatuh 2% pada perdagangan pagi ini. Mengutip Bloomberg, hingga pukul 10.25 WIB, rupiah spot ada di level Rp 14.820 per dolar Amerika Serikat (AS).
Ini merupakan level terendah mata uang Garuda dalam enam belas bulan terakhir. Dalam sepekan, rupiah juga sudah melemah lebih dari 4%.
Ambruknya rupiah dikarenakan investor mulai membuang aset berisiko di tengah meningkatnya risiko di pasar global akibat penyebaran masif dari virus corona.
Baca Juga: Rupiah spot dan di kurs tengah BI sama-sama anjlok 2% dan tembus ke atas Rp 14.800
Selain itu, pelaku pasar juga menanti paket stimulus jilid dua yang akan diumumkan pemerintah siang ini.
Volatilitas rupiah juga membuat yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun naik 34 bps menjadi 7,61%.
"Investor sekarang berebut untuk likuidasi dan memotong posisi menguntungkan," kata David Forrester, ahli strategi valuta asing di Credit Agricole.
Menurut dia, obligasi jangka panjang Indonesia adalah salah satu aset paling menguntungkan dan jika investor langsung keluar dari posisi ini akan membebani rupiah.
Asal tahu saja, pada Rabu (11/3), investor asing uang sudah menjual US$ 525,5 juta pada SUN. Selain itu, Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter Nanang Hendarsah menyebut, net sell asing pada SUN berdenominasi rupiah pada Kamis (12/3) lalu mencapai Rp 9,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News