Reporter: Widiyanto Purnomo, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah lagi-lagi menukik. Mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah terkoreksi dalam 0,80% menjadi Rp 13.164 per dollar Amerika Serikat (AS) jika dibanding perdagangan Selasa (10/3) di Rp 13.059 per dollar AS.
Merujuk data Bloomberg, di pasar spot rupiah melemah ke Rp 13.181 per dollar AS atau 0,66% dibandingkan sebelumnya di Rp 13,094 per dollar. Dan sekali lagi, rupiah menyentuh rekor pelemahan sejak tahun 1998.
Research & Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fatria menilai, dollar AS menguat lantaran angka tenaga kerja AS yang diumumkan Jumat (6/3) membaik. “Sentimen ini masih berpengaruh sampai pertemuan The Fed bulan ini yang membahas kepastian kenaikan suku bunga,” kata Trian. Dari dalam negeri, ada indikasi BI kembali menurunkan suku bunga acuan pada rapat berikut turut menekan rupiah.
Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmi menilai, kembali melemahnya rupiah menyusul pidato pejabat The Fed Dallas, Richard Fisher, kemarin yang menyarankan The Fed mengerek bunga acuan lebih cepat dan bertahap. “Ini mengangkat dollar AS atas mata uang lain, termasuk rupiah,” ujar dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News