Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Amunisi rupiah masih cukup banyak untuk mendorong penguatan sepekan ke depan. Mata uang Garuda masih menanti beberapa rilis data ekonomi dalam negeri.
Mengutip Bloomberg, Kamis (13/4), nilai tukar rupiah menguat 0,15% dari hari sebelumnya ke level Rp 13.256 per dollar AS. Dalam sepekan terakhir, rupiah terapresiasi 0,49%.
Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Faisyal memaparkan, sentimen domestik masih menjaga penguatan rupiah, terutama rilis angka cadangan devisa bulan Maret 2017. Selain itu, rupiah mendapat sokongan dari kenaikan harga komoditas termasuk minyak mentah dan emas.
Di sisi lain, tekanan dollar AS semakin besar lantaran konflik geopolitik belum mereda setelah Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan ke militer Suriah pekan lalu serta mengirim kapal perang ke semenanjung Korea.
Sepekan ke depan, rupiah menanti data neraca perdagangan dalam negeri serta pengumuman suku bunga acuan BI. "Surplus neraca perdagangan akan sedikit mengecil namun masih terjaga, dengan angka ekspor naik dan impor sedikit turun," papar Faisyal.
Sementara BI kemungkinan masih akan mempertahankan BI 7-Day repo rate di level 4,75%. Proyeksi Faisyal, rupiah berpotensi melanjutkan penguatan dalam sepekan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News