Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efek penandatanganan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berhasil menopang pergerakan rupiah. Mengutip Bloomberg, rupiah spot berhasil ditutup ke level Rp 13.643 per dolar AS. Posisi ini menguat 53 poin atau 0,38% dibanding penutupan hari sebelumnya.
Rupiah pun tetap menjadi mata uang paling tinggi penguatannya terhadap the greenback. Di susul ringgit Malaysia yang naik 0,29%, yuan China naik 0,17% dan dolar Singapura menanjak 0,02% dan terakhir dolar Taiwan naik tipis 0,003%.
Sementara mata uang lainnya berada di zona merah. Won Korea masih mencetak pelemahan terdalam setelah terkoreksi 0,38%. Pasar memang masih menanti hasil pertemuan Bank of Korea (BoK), Jumat (17/1).
Selain itu, rupee India pun melemah 0,20% dan peso Filipina turun 0,17%. Disusul baht Thailand dengan pelemahan 0,16%, yen Jepang koreksi 0,06% serta dolar Hong Kong turun 0,02%.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kesepakatan dagang yang akhirnya ditandatangani AS dan China memang membawa angin segar bagi emerging market seperti Indonesia.
Terlebih saat ini, suku bunga Indonesia yang masih tergolong tinggi menjadi incaran investor asing. "Suku bunga yang ditawarkan Indonesia juga masih lebih atraktif di mata investor bila dibandingkan negara emerging market lainnya," kata dia, Kamis (16/1).
Aliran dana asing yang terus menopang pergerakan rupiah berpotensi membuat mata uang Garuda melanjutkan penguatan dan bergerak stabil di kisaran Rp 13.615-Rp 13.690 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News