kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.748   43,00   0,26%
  • IDX 8.678   0,96   0,01%
  • KOMPAS100 1.194   3,96   0,33%
  • LQ45 859   6,67   0,78%
  • ISSI 309   -1,32   -0,43%
  • IDX30 442   4,09   0,94%
  • IDXHIDIV20 513   6,27   1,24%
  • IDX80 134   0,62   0,47%
  • IDXV30 139   0,13   0,09%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Rupiah pekan depan diramal masih melemah


Jumat, 28 Oktober 2016 / 20:25 WIB
Rupiah pekan depan diramal masih melemah


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat yang cukup baik membuat rupiah kembali tertekan pada penutupan, Jumat (27/10). Apalagi, pelaku pasar masih yakin Federal Reserve masih akan menaikkan suku bunga AS pada akhir tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Pada Jumat (28/10), rupiah tidak mampu berbuat banyak dan hanya mampu bertengger di level Rp 13.051. Angka ini mencatatkan penguatan dollar AS terhadap rupiah sebesar 0,14% dibanding hari sebelumnya.

Dalam sepekan, rupiah juga terpeleset sebanyak 0,07% setelah pada Jumat (21/10) ditutup di level Rp 13.042.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada Jumat (28/10) rupiah terlihat kembali melemah sebesar 0,16% dari hari sebelumnya dan hanya berada di level Rp 13.048 per dollar AS.

Bahkan, bila dibandingkan dengan hari yang sama sepekan sebelumnya, rupiah malah melemah sebanyak 0,21%. Tercatat, pada Jumat (21/10) rupiah berada di level Rp 13.020 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra merasa, rupiah berpotensi dibuka melemah pada perdagangan Senin (31/10) melihat data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang rilis pada Jumat (28/10) malam waktu Jakarta jika ternyata lebih baik dari prediksi.

Memang, rilis dari Biro Analisa Ekonomi AS mencatatkan PDB yang tumbuh sebesar 2,9% pada kuartal ketiga. Padahal konsensus analis hanya memprediksi pertumbuhan sebesar 2,5%.

Untuk ke depannya, Putu menilai perbaikan rupiah masih didominasi oleh sentimen dalam negeri. Dia mengajak kita untuk mencermati rilis pertumbuhan Ekonomi Indonesia triwulan III-2016 oleh BI. Dia optimistis, apabila pertumbuhannya mampu mencapai angka 5%, maka itu akan menjadi pelumas bagi mesin pendorong rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×