kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Rupiah pekan depan diramal masih melemah


Jumat, 28 Oktober 2016 / 20:25 WIB
Rupiah pekan depan diramal masih melemah


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Data ekonomi Amerika Serikat yang cukup baik membuat rupiah kembali tertekan pada penutupan, Jumat (27/10). Apalagi, pelaku pasar masih yakin Federal Reserve masih akan menaikkan suku bunga AS pada akhir tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Pada Jumat (28/10), rupiah tidak mampu berbuat banyak dan hanya mampu bertengger di level Rp 13.051. Angka ini mencatatkan penguatan dollar AS terhadap rupiah sebesar 0,14% dibanding hari sebelumnya.

Dalam sepekan, rupiah juga terpeleset sebanyak 0,07% setelah pada Jumat (21/10) ditutup di level Rp 13.042.

Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada Jumat (28/10) rupiah terlihat kembali melemah sebesar 0,16% dari hari sebelumnya dan hanya berada di level Rp 13.048 per dollar AS.

Bahkan, bila dibandingkan dengan hari yang sama sepekan sebelumnya, rupiah malah melemah sebanyak 0,21%. Tercatat, pada Jumat (21/10) rupiah berada di level Rp 13.020 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra merasa, rupiah berpotensi dibuka melemah pada perdagangan Senin (31/10) melihat data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang rilis pada Jumat (28/10) malam waktu Jakarta jika ternyata lebih baik dari prediksi.

Memang, rilis dari Biro Analisa Ekonomi AS mencatatkan PDB yang tumbuh sebesar 2,9% pada kuartal ketiga. Padahal konsensus analis hanya memprediksi pertumbuhan sebesar 2,5%.

Untuk ke depannya, Putu menilai perbaikan rupiah masih didominasi oleh sentimen dalam negeri. Dia mengajak kita untuk mencermati rilis pertumbuhan Ekonomi Indonesia triwulan III-2016 oleh BI. Dia optimistis, apabila pertumbuhannya mampu mencapai angka 5%, maka itu akan menjadi pelumas bagi mesin pendorong rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×