Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penutupan rupiah hari ini memberi sinyal penguatan pada mata uang Garuda. Penguatan ini ditopang survei kepercayaan konsumen oleh Bank Indonesia yang berada di kategori optimis, serta penawaran lelang sukuk Rp 12,82% triliun yang lebih banyak ketimbang target pemerintah Rp 6,5 triliun.
Mengutip pergerakan kurs di pasar spot, rupiah menguat 0,07% ke Rp 13.515 per dollar. Sedangkan menurut kurs tengah Bank Indonesia yang dipublikasikan tadi pagi, rupiah menguat 0,18% ke Rp 13.504. Dalam sepekan, rupiah menguat 0,5% dari Rp 13.572 per dollar.
Survei Konsumen Bank Indonesia pada bulan Oktober 2017 yang dirilis kemarin mengindikasikan keyakinan konsumen masih pada level optimis dengan kecenderungan melemah. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Oktober 2017 sebesar 120,7, lebih rendah dari 123,8 pada September 2017.
Analis SoeGee Futures Nizar Hilmi menjelaskan, optimisme pasar dilihat dari pencapaian indeks yang masih berada di atas angka 100, yang artinya masyarakat masih optimis.
"Jadi, angka menurun tapi tetap di kategori optimis dan sehat, ini jadi penopang rupiah," jelas Nizar kepada Kontan.co.id, Selasa (7/11).
Memang pada survei tersebut, pengeluaran konsumen turun 66,4% dibandingkan bulan sebelumnya di 65,7%, dan porsi pembayaran cicilan menurun 14,4% menjadi 14,1%. Namun porsi tabungan meningkat menjadi 20,2% dari 19,2%.
Namun mengingat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 naik 5,06% yoy, atau lebih baik dari periode sebelumnya di 5,01%, Nizar yakin perekonomian Indonesia bakal terus mencetak kinerja yang bagus. Apalagi survei konsumen masih berada di kategori optimis.
Sedangkan dari sisi dollar, reformasi pajak yang dibawakan Presiden Donald Trump bakal menjadi kebijakan fiskal yang terus dinantikan pasar. Namun, pergerakan dollar yang sudah terlalu kuat memberikan indikasi adanya potensi koreksi yang cukup kuat pula.
"Saat dollar akhirnya koreksi, rupiah akan menguat. Kemudian pasangan USD/IDR akan mencari arah baru," jelas Nizar.
Saat ini, index spot dollar berada di level US$ 95,103 atau menguat 0,37% dari kemarin. Dengan demikian, rupiah malah memiliki potensi untuk capai angka baru bila dollar koreksi dihadapan mata uang dunia.
Berikutnya pasar akan nantikan Laporan Survei Penjualan Eceran September 2017 yang rilis besok dan Rapat Dewan Gubernur triwulan yang akan diadakan 15-16 November depan. Adapula, pasar akan menantikan hasil dari tur Asia yang dilakukan oleh Presiden Donanld Trump.
Nizar memperkirakan, esok, rupiah akan bergerak menguat. Perkiraan dia, akan bergerak di kisaran Rp 13.490 - Rp 13.530. Sedangkan dalam rentang sepekan di level Rp 13.470 - Rp 13.550.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News