CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Rupiah merebut peluang penguatan


Kamis, 27 Juli 2017 / 19:21 WIB
Rupiah merebut peluang penguatan


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pasca rapat Federal Open Market Committee (FOMC) tadi malam, nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di hadapan beberapa mata uang, termasuk rupiah. Alhasil, hari ini mata uang Garuda kembali berotot.

Mengutip Bloomberg, Kamis (27/7) di pasar spot rupiah menguat sebesar 0,15% ke level Rp 13.318 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan rupiah 0,14% ke level Rp 13.315 per dollar AS.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat, sentimen positif terbesar rupiah masih datang dari pelemahan dollar AS. FOMC memutuskan belum mengubah suku bunga dan tetap bertahan di 1,25%. Dus, belum adanya pernyataan yang baru dari The Fed terkait kebijakan ke depan.

"Sesuai dengan ekspetasi market, dollar AS tidak lagi menarik dan terjadi aksi jual. Rupiah kembali menguat seiring dengan penguatan hampir seluruh mata uang Asia di perdagangan hari ini," tambah Reny.

Reny juga menilai, rupiah masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan. Jumat malam akan ada rilis data klaim pengangguran yang diprediksi meningkat dibandingkan dengan pekan lalu. "Kalau terjadi peningkatan, ini jadi katalis tambahan yang melemahkan dollar," paparnya.

Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menyebutkan, September mendatang The Fed akan kembali mendiskusikan soal pengetatan stimulus. Ini memicu spekulasi pasar atas kemungkinan tidak ada lagi kenaikan suku bunga. "Ini kan sama-sama kebijakan moneter," katanya.

Lebih lanjut, untuk domestik Andri melihat kondisi ekonomi saat ini seperti angka inflasi yang masih berada di bawah 4% dan aktifnya Surat Utang Negara (SUN) membuat pelaku pasar optimistis.

Namun, Andri meramalkan, peluang koreksi terhadap rupiah masih terbuka. Rentang pergerakan rupiah untuk Jumat (28/7) berada di Rp 13.285 - Rp 13.340 per dollar AS dan akan bertahan hingga pekan depan. Sedangkan, prediksi Reny, besok rupiah justru menguat di kisaran Rp 13.305 - Rp 13.340 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×