Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China semakin panas. Hal ini bisa kembali menyeret pergerakan rupiah di awal pekan ini.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail menilai, tren bearish rupiah bisa berlanjut karena sentimen negatif dari eksternal masih menyelimuti. "Market belum priced in retaliasi apa yang akan dilakukan China untuk merespons kenaikan tarif impor oleh AS," jelas dia.
Seperti diketahui, akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor atas produk asal China senilai US$ 200 miliar, dari 10% menjadi 25%.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan memperkirakan, mata uang Garuda akan kembali melemah lantaran pelaku pasar memburu dollar AS sebagai safe haven. Ia memprediksi, rupiah hari ini bergerak dalam rentang Rp 14.250–Rp 14.460 per dollar AS.
Senada, Mikail juga meramal hari ini rupiah akan kembali koreksi. Rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.300–Rp 14.350 per dollar AS.
Akhir pekan lalu (10/5), kurs spot rupiah menguat 0,23% menjadi Rp 14.327 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia turun 0,06% ke Rp 14.347 per dollar AS.
Yudi mengatakan,penguatan rupiah di akhir pekan lalu terjadi karena aksi profit taking setelah the greenback menguat dalam sepekan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News