Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis setelah kemarin melemah 0,22%. Rabu (22/1) kurs rupiah spot berada di Rp 13.665 per dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah menguat tipis 0,03% dari harga penutupan perdagangan kemarin. Rupiah menguat 1,45% sejak awal tahun. Rupiah hari ini bergerak tipis menunggu hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang dimulai hari ini hingga besok.
"Penguatan rupiah tertahan setelah Presiden Joko Widodo sebelumnya memperingatkan bahwa penguatan rupiah yang terlalu cepat akan mengancam daya saing," kata Chang Wei Liang, macro strategist DBS Bank Singapore kepada Bloomberg.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Terimbas Prediksi IMF
Liang mengatakan, pihaknya sebelumnya memperingatkan adanya penguatan tajam yang sekarang mulai mereda. DBS memperkirakan rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp 13.600-Rp 13.900 per dolar AS dalam jangka pendek.
Pada lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin, pemerintah mendapatkan penawaran hingga Rp 94,98 triliun. Ini adalah penawaran terbesar pada lelang SUN sejak 2016.
Meski penawaran besar, pemerintah hanya memenangkan Rp 20 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan untuk SUN bertenor 10 tahun adalah sebesar 6,78% dari penawaran yield yang masuk antara 6,77%-6,88%.
Baca Juga: Penawaran masuk dalam lelang SUN hari ini capai Rp 94,97 triliun, begini kata analis
Yield yang dimenangkan tersebut masih lebih tinggi ketimbang yield di pasar sekunder yang kemarin mencapai 6,73%.
Meski yield turun jika dibandingkan dengan akhir tahun yang masih di 7,06%, yield SUN Indonesia masih lebih tinggi ketimbang surat utang Thailand bertenor 10 tahun yang hanya 1,42%, Malaysia 3,29%, Vietnam yang berada di 3,13%, atau Filipina yang sebesar 4,79%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
