Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Tekanan terhadap rupiah selama sepekan ini berkurang. Selama sepekan, pairing USD/IDR melemah 0,72% menjadi 9.657 di pasar spot. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah BI turun 0,15% menjadi 9.685.
Head of Treasury Bank Central Asia (BCA) Branko Windoe mengatakan, tekanan terhadap rupiah cenderung berkurang dibanding pekan lalu. Likuiditas pasar yang pulih mendorong pelaku pasar melepas dollar AS.
Kondisi ekonomi global yang mulai menunjukkan pemulihan, memberi tekanan terhadap dollar AS. "Jika kondisi ini terus berlanjut, maka bisa menjadi menjadi penopang pergerakan rupiah pekan depan," kata Branko.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir menambahkan, penguatan rupiah cenderung didominasi faktor eksternal. Data ekonomi China yang membaik membangkitkan optimisme perbaikan neraca perdagangan Indonesia. MoU BI dengan BUMN pun ampuh meredam permintaan dollar AS yang tinggi.
Branko meramal rupiah masih menguat pekan depan, bergerak di kisaran 9.600-9.700. Zulfirman memprediksikan penguatan terbatas rupiah di kisaran 9.600-9.770.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News