Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mampu menguat pada perdagangan hari kedua di pekan ini. Padahal indeks dollar Amerika Serikat (AS) lagi bergairah.
Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (28/5) rupiah ditutup menguat tipis 0,03% di level Rp 14.375 per dollar AS. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) mata uang Garuda melemah 0,13% jadi Rp 14.380 per dollar AS.
Kondisi rupiah bergerak di saat indeks dollar AS dalam pasar spot, Selasa (28/5) pukul 16.29 WIB terpantau naik 0,12% di level 97,72. Meski demikian, sepertinya penguatan dollar AS mulai tertahan. Mata uang Garuda nampaknya menguat tertolong sentimen global yang mereda.
Ekonom BCA, David Sumual mengatakan, posisi rupiah menguat karena Amerika Serikat (AS) yang tengah membuat kesepakatan dagang dengan Jepang di tengah perang dagang dengan China. “Sempat ada rumor AS akan memperluas perang dagang dengan Jepang, tapi dengan adanya rencana Trump spekulasi pasar mereda,” kata David kepada Kontan.co.id, Selasa (28/5)
Lebih lanjut ia mengatakan pergerakan rupiah secara teknikal sejak pekan lalu sudah oversold maka wajar kini menguat. Tak dipungiki, dia bilang kondisi politik domestik yang lebih adem masih menjadi katalis rupiah, sebab kekhawatiran investor mereda.
Dia menambahkan konflik Timur Tengah, Iran, dan AS belum menambahkan eskalasi baru, sehingga ketegangan global dalam pasar minyak mereda, walau harga minyak masih dala tren naik.
David memprediksi besok rupiah akan diperdagangkan kembali menguat dengan rentang pergerakan Rp 14.300-Rp 14.400 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News