Reporter: Disa Ayulia Agatha, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dimulai hari ini. Rabu (14/11), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.755 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,94% dari Rp 14.895 per dollar AS kemarin.
Di pasar spot, rupiah menguat 0,32% ke level Rp 14.758 per dollar AS pada pukul 10.25 WIB. Ini adalah penguatan rupiah di hari kedua setelah sempat melemah pada Senin lalu.
Penguatan rupiah terjadi seiring dengan penguatan sebagian besar mata uang Asia. Hanya yuan, dollar Hong Kong, dollar Taiwan, dan yen yang melemah terhadap the greenback.
Bursa Asia hari ini pun bergerak mixed cenderung melemah. Indeks saham di Jepang, Hong Kong, Shanghai, Korea, Malausia dan Singapura terkoreksi. Sedangkan kenaikan masih terjadi di bursa Taiwan, dan Indonesia.
Sementara indeks dollar AS pagi ini terkoreksi meski masih bertahan di atas level 97. Indeks dollar melemah dalam dua hari terakhir.
Analis Monex Investindo Futures, Faisyal mengatakan terkoreksinya dollar dipicu oleh menguatnya mata uang euro dan poundsterling pasca disepakatinya rancangan perjanjian Brexit antara Inggris dan Uni Eropa.
Hari ini pasar juga menantikan rilis data neraca perdagangan Indonesia dan BI rate. Bila lebih baik dari rilis sebelumnya, tentu berpotensi akan menjadi katalis positif bagi rupiah. “Dollar juga bisa menguat kembali karena ada data inflasi AS nanti malam,” ujar Faisyal. Namun iya tidak memungkiri bila ada kemungkinan data trade akan negatif sehingga rupiah dapat kembali melemah.
Neraca perdagangan Indonesia Oktober diperkirakan akan kembali defisit US$ 300 juta. Sedangkan pada rapat kali ini BI diperkirakan akan menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%.
Untuk penutupan perdagangan Rabu, Faisyal memproyeksikan rupiah berada di level Rp 14.800 per dollar AS dengan potensi melemah pasca rilis data perdagangan Oktober 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News