kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Rupiah Menguat ke Rp 16.251 Per Dolar AS Jumat (14/1), Bagaimana Sepekan ke Depan?


Sabtu, 15 Februari 2025 / 07:30 WIB
Rupiah Menguat ke Rp 16.251 Per Dolar AS Jumat (14/1), Bagaimana Sepekan ke Depan?
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup melemah 84 poin atau 0,53 persen menjadi Rp15.833 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.749 per dolar AS. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah terus menguat hingga akhir pekan, didorong oleh faktor eksternal dalam dua hari terakhir.

Penguatan ini membuat rupiah mencatatkan kenaikan sepanjang pekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Jumat (14/2), nilai tukar rupiah di pasar spot naik 0,67% ke Rp 16.251 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,49% ke Rp 16.285 Per Dolar AS pada Jumat (14/2)

Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga menguat 0,48% ke Rp 16.285 per dolar AS.

Secara mingguan, rupiah spot menguat 0,65%, sedangkan rupiah Jisdor naik 0,39%.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana menjelaskan bahwa penguatan rupiah dipicu oleh penurunan risiko geopolitik sejak Kamis (13/2).

Sebelumnya, rupiah sempat terdepresiasi di awal pekan akibat ketidakpastian politik di AS.

Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,67% ke Rp 16.251 Per Dolar AS pada Jumat (14/2)

"Di awal pekan, pasar masih mencermati risiko terkait Donald Trump, tetapi pada Kamis dan Jumat terjadi penurunan risiko dari konflik Rusia-Ukraina. Hal ini menyebabkan indeks dolar AS melemah, sehingga rupiah menguat," ujar Fikri kepada Kontan.co.id, Jumat (14/2).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan bahwa penguatan rupiah juga didorong oleh meningkatnya sentimen risk-on di kawasan Asia.

Sentimen ini dipicu oleh pernyataan terbaru dari Trump terkait kebijakan tarif perdagangan.

"Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif akan diterapkan secara bertahap, berdasarkan evaluasi per negara. Hal ini berbeda dari ekspektasi sebelumnya yang lebih agresif, sehingga menurunkan ketidakpastian terkait perang dagang di Asia," jelas Josua.

Selain itu, kebijakan tersebut membuka ruang negosiasi lebih lanjut, yang mendukung optimisme pasar terhadap dampak tarif yang lebih terkendali.

Baca Juga: Rupiah Berpeluang Melemah pada Jumat (14/2), Cermati Sentimen Pemicunya

Proyeksi Pekan Depan

Untuk pekan depan, rupiah diperkirakan masih berpotensi menguat, dengan asumsi kondisi global tetap stabil.

Dari dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati rilis data neraca perdagangan dan keputusan BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Fikri memperkirakan neraca perdagangan kemungkinan mengalami penurunan. Sementara BI diperkirakan tidak akan menurunkan suku bunga, tetapi berpotensi memberikan kebijakan relaksasi makroprudensial.

Dengan kondisi tersebut, Fikri memprediksi rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.220 - Rp 16.320 per dolar AS di awal pekan depan.

Sementara itu, Josua memperkirakan rupiah berada di kisaran Rp 16.175 - Rp 16.325 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×