Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot kembali perkasa dengan menguat hingga akhir perdagangan Rabu (22/1). Rupiah spot ditutup menguat 0,39% ke level Rp 16.280 per dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga ikut melanjutkan penguatannya. Rabu (22/1), rupiah Jisdor berada di level Rp 16.327 per dolar AS atau menguat 0,02%.
Chief Economist & Head of Fixed Income BRI Danareksa Sekuritas Helmy Kristanto mengungkapkan, penurunan indeks dolar AS, salah satunya disebabkan dari sikap Trump terhadap China yang tidak separah ekspektasi pasar.
Baca Juga: Rupiah Lanjut Menguat Pada Rabu (22/1), Efek Tarif Trump Ditunda
“Di mana penurunan indeks dolar AS harusnya akan membawa dampak positif terhadap kestabilan rupiah, yang menjadi faktor dominan bagi investor luar negeri,” katanya saat ditemui, Selasa (21/1).
Selain penurunan indeks dolar AS, lanjut Helmy, arahan Yuan yang mulai berbalik arah menjadi moderat juga menjadi katalis positif tambahan bagi perkembangan nilai tukar rupiah.
Memang ada ekspektasi pemangkasan suku bunga BI, membuat rupiah kembali melemah. Tapi nyatanya, pergerakan indeks dolar AS dan penguatan Yuan menjadi faktor penetral rupiah.
Baca Juga: Perkasa, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 16.280 Per Dolar AS Hari Ini (22/1)
“Pergerakan Yuan yang bergerak menjadi cukup moderat ini akan menjadi katalis tambahan bagi perkembangan rupiah,” tutur Helmy.
Helmy memproyeksikan rupiah akan bergerak dalam angka yang positif di rentang Rp 16.000–Rp 16.100 sepanjang 2025.
Namun pergerakan rupiah juga masih menunggu beberapa kebijakan ke depannya.
Selanjutnya: Beda Pandangan, Ini Catatan Muhammadiyah dan NU terkait Usulan Revisi UU Minerba
Menarik Dibaca: 5 Kebiasaan Sehat yang Harus Diajarkan kepada Anak Setiap Hari, Orang Tua Wajib Tahu!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News