Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah hingga Rp 14.845 per dollar Amerika Serikat (AS) pada pukul 8.31 WIB, Selasa (4/9), rupiah mulai menguat tipis. Mengutip Bloomberg pukul 10.05 WIB, rupiah menguat 0,24% ke level Rp 14.780 per dollar AS.
Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan rupiah kali ini berlangsung secara tiba-tiba. Sebab, sekitar pukul 09.00 WIB, rupiah masih berada di level Rp 14.845 per dollar AS.
Dugaannya, penguatan rupiah kali ini didorong oleh faktor teknikal. Hal ini mengingat rupiah sudah berada di area jenuh beli.
Di sisi lain, indeks dollar belum mengalami pergerakan yang signifikan pada hari ini. Indeks dollar menguat 0,13% ke level 95,26. “Selain itu, ada kemungkinan rupiah menguat karena intervensi yang dilakukan oleh BI,” tambah dia.
Kendati begitu, rupiah masih rentan terpapar sentimen eksternal. Rilis data PMI China di bulan Agustus yang turun menjadi 50,6 berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. “Dari data tersebut ada kekhawatiran bahwa ekonomi China terancam melambat. Alhasil, nilai ekspor Indonesia ke China berpotensi berkurang,” ungkapnya.
Akan tetapi, inflasi Indonesia di bulan Agustus yang masih rendah atau di level 3,20% (yoy) dapat menjadi sentimen positif bagi rupiah di hari ini. Setidaknya, data tersebut mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia tetap terjaga di tengah tren pelemahan rupiah.
Menurut Putu, hingga penutupan nanti rupiah masih akan berada di kisaran Rp 14.750—Rp 14.845 per dollar AS.
Sekadar informasi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada website Bank Indonesia hari ini menunjukkan posisi rupiah pada Rp 14.840 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News