Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pelemahan nilai tukar USD menguntungkan rupiah. Namun, pergerakan rupiah hari ini masih rentan koreksi. Di pasar spot, Selasa (27/10), kurs rupiah terhadap dollar AS naik 0,18% menjadi 13.623 dibanding hari sebelumnya.
Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indonesia terangkat 0,12% ke 13.626. Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, penguatan rupiah karena buruknya data penjualan rumah baru di AS.
Hal ini bersamaan antisipasi pelaku pasar pertemuan FOMC dimulai. "Efeknya memang USD terlihat koreksi," kata Faisyal.
Di sisi lain, dukungan data domestik bagi rupiah sangat minim. "Namun kunjungan Presiden Joko Widodo ke AS cukup memberikan spekulasi positif," jelas Faisyal.
Kunjungan ini diharapkan mampu menarik investor ke Indonesia. Meski demikian, tekanan bagi rupiah masih besar.
"Rabu (28/10) peluang melemah lanjutan tetap ada," kata Rully Arya Wisnubroto, analis Pasar Uang Bank Mandiri.
Sejumlah data ekonomi AS diprediksi positif. Rully memprediksi, rupiah Rabu (28/10) bergerak di 13.585-13.655. Perkiraan Faisyal, rupiah di 13.550–13.700.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News