Reporter: Bidara Pink, Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah makin tertekan atas dolar AS. Jumat (21/10), rupiah di pasar spot melemah lagi 0,39% ke Rp 15.632 per dolar AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) mengerek lagi suku bunga acuan di bulan Oktober ini belum mampu menjadi obat kuat rupiah.
Kemarin, BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%.
Baca Juga: Rupiah Tembus Rp 15.619 pada Jumat (21/10) Siang, Melemah 9,5% Sejak Awal Tahun
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, pelemahan nilai tukar rupiah ini bukan berarti menunjukkan kinerja rupiah yang bermasalah. Namun, ini terpengaruh dari ketidakpastian global.
“Tekanan rupiah bukan faktor fundamental, ini karena kondisi global. Dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat sanga tinggi,” tegas Perry, Kamis (20/10) dalam pertemuan secara daring.
Selain karena penguatan dolar AS, pelemahan nilai tukar ini juga seiring meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara, terutama AS untuk menjangkar ekspektasi inflasi.
Namun, BI akan mengarahkan kebijakannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Ini dilakukan dengan terus mencermati perkembangan pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah, sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya.
Baca Juga: Dolar AS Perkasa, BI Sebut Korporasi Punya Langkah Mitigasi Valas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News