Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah di awal perdagangan hari ini setelah kemarin mampu menguat dari level paling lemah dalam 2,5 tahun. Rabu (19/10) pukul 9.13 WIB, kurs rupiah spot menguat tipis 0,08% ke Rp 15.476 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejalan dengan pergerakan sejumlah mata uang Asia. Selain rupiah, pelemahan juga terjadi pada yuan China, ringgit Malaysia, dolar Taiwan, peso Filipina, dan dolar Hong Kong. Sementara won Korea, baht Thailand, dolar Singapura, dan yen Jepang menguat terhadap the greenback.
Sementara indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia justru melemah. Indeks dolar pagi ini berada di 112, turun tipis dari posisi kemarin 112,13. Indeks dolar berada di kisaran bawah 112 sejak awal pekan ini.
Baca Juga: Pasar Menanti RDG BI, Simak Prediksi Rupiah Terhadap Dolar AS, Rabu (19/10)
Bloomberg Intelligence menilai, rupiah kini bergerak di kisaran perdagangan yang lebih lemah. Kondisi ini bisa terus berlanjut jika Bank Indonesia (BI) makin tertinggal dalam mengelola suku bunga jika dibandingkan dengan Federal Reserve.
The Fed telah mengakumulasi kenaikan suku bunga 300 basis points (bps) sejak awal tahun. Sedangkan BI menaikkan suku bunga total 75 bps tahun ini.
Baca Juga: Suku Bunga BI Bisa Naik 50 Basis Poin
Bloomberg Intelligence juga menyebut, tekanan rupiah berasal dari inflasi Indonesia yang baru melaju belakangan. Tapi, nilai tukar rupiah cenderung outperform ketimbang mata uang Asia lain hingga September lalu.
"Secara umum, tampak sinyal lebih kuat akan potensi kenaikan suku bunga pada saat ini ketimbang bulan lalu," ungkap Tamara Mast Henderson, Ekonom Bloomberg Economics pada Rabu (19/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News