Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah gagal menutup pekan ini dengan tren positif. Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat, (7/3) rupiah di pasar spot melemah 0,29% ke level Rp 13.675 per dolar Amerika Serikat (AS). Di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah Jumat (7/2) justru menguat 0,11% ke level Rp 13.647 per dolar AS.
Dalam sepekan, rupiah di pasar spot melemah 0,14% terhadap dolar AS. Sementara di kurs tengah BI rupiah justru menguat 0,10% terhadap dolar AS dalam sepekan ini. Untuk pekan depan, analis memperkirakan masih akan ada beberapa sentimen yang bakal menekan rupiah.
Baca Juga: Rupiah melemah dalam sepekan, begini kata analis
Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya melihat pelemahan rupiah pada Jumat (7/2) dikarenakan penguatan dolar AS yang cukup signifikan. Penguatan dolar AS tidak terlepas dari data non-farm payroll (NFP) Amerika yang akan dirilis malam ini diekspektasikan akan lebih baik dari perkiraan.
“Sementara untuk pelemahan rupiah dalam sepekan ini memang ditunjang oleh faktor eksternal. Karena kalau dari internal, secara data-data ekonomi, kinerja indonesia cukup baik,” jelas Andian kepada Kontan.co.id, Jumat (7/2).
“Hanya saja karena virus corona dan sepekan ini data ekonomi AS banyak yang baik, akhirnya membuat dolar AS menguat sekaligus menekan rupiah,” tambah Andian.
Pada pekan depan, Andian melihat rilis data NFP AS nanti malam punya pengaruh cukup besar. Jika ternyata datanya lebih baik dari estimasi, rupiah bisa kembali tertekan dan menguji ke level Rp 13.800.
Kendati demikian, Andian melihat rilis data cadangan devisa juga bisa membantu kinerja rupiah. Asalkan cadev mengalami peningkatan rupiah akan bisa menguat, tapi jika ternyata malah berkurang, bisa jadi rupiah akan semakin melemah.
Baca Juga: Rupiah menutup akhir pekan dengan pelemahan di Rp 13.675 per dolar AS
“Selain dua data tersebut, saya melihat belum ada sentimen baru pada pekan depan. Kecuali jika ada perkembangan terbaru mengenai virus corona, harga bisa kembali bergerak,” terang Andian.
Andian memproyeksikan pada pekan depan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 13.600 - Rp 13.850 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News