Reporter: Recha Dermawan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah di awal pekan ini. Senin (11/9), rupiah spot ditutup melemah tipis 0,01% ke Rp 15.330 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pengamat mata uang dan komoditas Lukman Leong melihat, tren pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh penguatan dolar AS dan kekhawatiran perlambatan ekonomi di kawasan Asia dan regional terutama China.
Di sisi lain, sektor dari dalam negeri yakni waktu yang mendekati pilpres, juga mendukung pelemahan rupiah secara tidak langsung.
Lukman mencermati, secara fundamental ekonomi memang terlihat lebih lemah disebabkan oleh faktor eksternal dengan adanya perlambatan ekonomi global oleh tingkat suku bunga bank sentral yang tinggi. Hal tersebut tidak terjadi di saat pemilu sebelumnya.
Menurut Lukman, tren pelemahan mata uang global terhadap dolar AS terus terjadi. Di mana, yuan China pun melemah ke level terendah sejak 2007.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah Tipis ke Rp 15.330 Per Dolar AS Pada Hari Ini (11/9)
Menurutnya, rupiah berpeluang melemah hingga akhir tahun 2023, mengingat dolar AS masih terus menguat di tengah prospek suku bunga the Fed yang masih kuat.
Sementara itum Direktur PT Laba Foreindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, faktor eksternal jadi penyebab utama rupiah terlemah dalam enam bulan.
"Fokus minggu ini adalah pada data inflasi konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Rabu, serta harga produsen pada hari Kamis, akan dipelajari dengan cermat untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan moneter dan jalur suku bunga. The Fed secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan minggu depan, namun data yang menunjukkan inflasi tetap stabil dapat menunjukkan kenaikan lagi pada akhir tahun ini," kata Ibrahim
Selain itu, pertemuan kebijakan European Central Bank (ECB) akan menjadi hal yang penting.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News