kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Rupiah Melemah 1,60% Sepekan, Pasar Berekspektasi The Fed Bakal Lebih Hawkish


Jumat, 10 Februari 2023 / 20:12 WIB
Rupiah Melemah 1,60% Sepekan, Pasar Berekspektasi The Fed Bakal Lebih Hawkish
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah melemah 0,25% menjadi Rp 15.133 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/2).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah melemah 0,25% menjadi Rp 15.133 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (10/2). Merujuk Bloomberg, pelemahan rupiah dalam sepekan tercatat sebesar 1,60% dari level Jumat pekan lalu di Rp 14.894 per dolar AS.

Sementara berdasarkan Jisdor Bank Indonesia (BI), pelemahan rupiah dalam sepekan sebesar 1,62%. Kurs rupiah melemah dari Rp 14.898 per dolar AS di akhir pekan lalu menjadi Rp 15.140 per dolar AS di akhir pekan ini.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah sejalan dengan sikap investor yang cenderung berhati-hati di pasar negara berkembang. Investor menanti kejelasan terkait seberapa tinggi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuan.

Data ketenagakerjaan AS yang kuat telah memberikan implikasi bahwa The Fed belum mendekati akhir siklus pengetatan. "Hal ini memicu ekspektasi bahwa The Fed akan berubah menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 6%," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (10/2).

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.140 Per Dolar AS Pada Jumat (10/2)

Investor kini menanti data inflasi AS yang akan dirilis pada Selasa (14/2) waktu setempat untuk mendapatkan petunjuk mengenai arah suku bunga The Fed. Sikap moneter The Fed yang lebih hawkish dapat membatasi sentimen positif dari pembukaan kembali ekonomi China.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi juga menilai, pelemahan rupiah didorong oleh rilis data non-farm payrolls AS Januari 2023 yang naik hampir tiga kali lipat di atas perkiraan. Alhasil, inflasi kemungkinan akan tetap tinggi sehingga pasar berekspektasi bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Ditutup Melemah ke Rp 15.134 Per Dolar AS Pada Hari Ini (10/2)

Tingkat inflasi AS bulan Januari 2023 akan dirilis pekan depan. "Ekspektasi inflasi AS naik pada Januari 2023 sehingga indeks dolar AS dapat menguat lagi ke 104, dari sebelumnya yang sudah di bawah 100," ucap Ibrahim.

Untuk pekan depan, Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak dalam kisaran support-resistance Rp 14.900 per dolar AS-Rp 15.350 per dolar AS. Sementara menurut Josua, rupiah bakal bergerak di rentang Rp 15.100 per dolar AS-Rp 15.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×