kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rupiah melemah 1,31% dalam sepekan akibat sikap The Fed hyang hawkish


Jumat, 18 Juni 2021 / 18:35 WIB
Rupiah melemah 1,31% dalam sepekan akibat sikap The Fed hyang hawkish
ILUSTRASI. Petugas teller memperlihatkan pecahan 100 dollar US di salah satu bank di Tangerang Selatan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah di awal pekan ini meredup dan ditutup melemah di akhir pekan akibat sikap hawkish The Federal Reserve (The Fed). 

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/6), rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.375 per dolar AS. Dalam sepekan rupiah melemah 1,31%. Sementara, kurs rupiah Jisdor melemah 0,17% ke Rp 14.403 per dollar AS. Sedangkan, dalam sepekan rupiah Jisdor melemah 1,39%. 

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya mengatakan sentimen pertama yang membuat rupiah melemah di pekan ini adalah The Fed yang akan membahas rencana tapering stimulus moneter. Selanjutnya, komentar Gubernur The Fed Jerome Powell di rapat FOMC yang bernada hawkish dan siap menaikkan tingakt suku bunga lebih cepat dari rencana sebelumnya, menyebabkan penguatan dollar AS makin mendominasi pasar. 

Head of Economics and Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan di awal pekan rupiah sempat terapresiasi karena didorong sentimen surplus neraca dagang. 

Baca Juga: Loyo, rupiah Jisdor melemah 0,17% ke Rp 14.403 per dolar AS pada Jumat (18/6)

Namun, pergerakan rupiah berbalik melemah setelah The Fed mengatakan akan melakukan normalisasi kebijakan lebih cepat dari perkiraan awal. 

"Sikap The Fed dari akomodatif menjadi hawkish, ini dorong indeks dollar AS dan yield US Treasury naik dan investor global beralih ke pasar AS," kata Fikri, Jumat (18/6). 

Sementara, pelemahan rupiah tidak bisa tertahan karena di dalam negeri sentimen negatif juga menyelimuti. Fikri mengatakan peningkatan pasien Covid-19 di Indonesia, secara tidak langusng menjadi pemberat bagi rupiah untuk bangkit. 

Fikri memproyeksikan, efek sikap The Fed yang hawksih akan memberatkan kinerja rupiah untuk jangka waktu yang lama. 

Andian juga memproyeksikan penguatan dolar AS masih berpotensi berlanjut. Apalagi, seiring penyebaran Covid-19 yang kembali naik di Indonesia. 

Andian memproyeksikan rupiah sepekan depan berpeluang melemah di rentang Rp 14.500-Rp 15.000. 

"Jika rupiah melemah ke atas Rp 15.000 maka rupiah berpeluang menguji Rp 15.250," kata Andian. 

Sementara, Fikri memproyeksikan rupiah sepekan depan di rentang Rp 14.300-Rp 14.500 per dolar AS. 

Selanjutnya: Rupiah spot ditutup melemah 0,14% ke Rp 14.375 per dolar AS pada Jumat (18/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×