Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah belum banyak bergerak. Kemarin (23/10), di pasar spot pasangan USD/IDR naik 0,41% dari hari sebelumnya menjadi 12.063. Begitu pun di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah melemah 0,06% versus dollar AS ke level 12.034.
Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan penguatan dollar AS semalam cukup membebani kinerja rupiah di awal sesi Asia. Dollar AS menguat setalah naiknya inflasi AS menegaskan ekspektasi akan segera berakhirnya program pembelian obligasi Fed menjelang pertemuan FOMC pada 30 Oktober mendatang.
Sekedar info, data CPI AS bulan September 0,1%, angka yang lebih tinggi dari ekspektasi analis 0,0%. "Data yang positif ini membuat rupiah melemah," katanya.
Di lain pihak, investor juga menantikan rincian kabinet pemerintahan Jokowi untuk melihat apakah kabinet tersebut dapat menjalankan kebijakan reformasi struktural yang diperlukan oleh perekonomian Indonesia.
Pasar juga masih mencermati dinamika politik Indonesia mengingat Jokowi hanya memiliki dukungan 37% di parlemen kurang dari 50%+1 yang dibutuhkan untuk memuluskan jalannya roda pemerintahan.
Ke depannya rupiah masih cukup netral. Zulfirman memprediksi rupiah akan bergerak netrak di 11.950-12.100.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News