Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Lancarnya proses pelantikan presiden terpilih menjadi katalis positif bagi rupiah. Di pasar spot, Selasa (21/10), pasangan USD/IDR turun 0,25% menjadi Rp 12.001. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah menguat 0,39% versus dollar AS ke Rp 11.993.
Analis pasar uang Bank Mandiri Tbk, Rully Arya Wisnubroto, menilai, stabilnya politik di Indonesia menyebabkan para pelaku pasar yakin dengan kepemimpinan presiden yang baru. Hal ini menjadikan rupiah lebih unggul terhadap dollar AS.
Sementara, Zulfirman Basir Research and Analyst Monex Investindo Futures, bilang, dari sisi eksternal, perekonomian Tiongkok juga masih cukup bagus. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2014 naik 7,3%. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, angka tersebut melampaui ekspektasi pasar. "Ini memberikan sentimen positif ke rupiah, sebab prospek ekspor Indonesia ke China masih akan bagus," jelasnya.
Meski demikian, kata Zulfirman, investor juga masih menanti susunan kabinet baru. Pasar ingin melihat apakah menteri-menteri terpilih bakal bisa menjalankan kebijakan reformasi struktural. Investor juga mencermati dinamika politik Indonesia ke depan.
Prediksi Rully, situasi politik yang cukup stabil beberapa hari terakhir masih bisa menopang rupiah di jangka pendek. Hari ini, rupiah bisa menguat di kisaran Rp 11.875-Rp 12.050. Zulfirman menebak, rupiah menguat terbatas antara Rp 11.900-Rp 12.080.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News