CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Rupiah masih berpotensi tertekan jelang keputusan bank sentral


Selasa, 15 Juni 2021 / 17:22 WIB
Rupiah masih berpotensi tertekan jelang keputusan bank sentral
ILUSTRASI. Rupiah pada Rabu akan bergerak pada rentang Rp 14.205 per dolar AS-Rp 14.280 per dolar AS.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah diproyeksikan akan kembali melanjutkan pelemahan pada Rabu (16/6). Tekanan sentimen eksternal masih akan menjadi pemberat rupiah, sekalipun rilis data ekonomi dalam negeri menunjukkan hasil yang positif.

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, pada perdagangan besok, para pelaku pasar masih akan mengambil posisi wait and see menunggu hasil FOMC Meeting. Menurut dia, para pelaku pasar cukup khawatir akan ada perubahan nada dari The Fed mengingat data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang cenderung membaik.

“Data ekonomi seperti pertumbuhan tenaga kerja yang bagus, penurunan tingkat pengangguran, serta inflasi AS yang tumbuh 5% pada Mei menjadi sentimen positif di AS. Oleh karena itu, risk appetite terhadap dolar AS kembali meningkat, baik sebagai safe haven atau ancang-ancang menyambut adanya perubahan kebijakan The Fed,” kata Reni kepada Kontan.co.id, Selasa (15/6).

Apalagi, pada FOMC meeting nanti, The Fed akan menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi di AS. Dengan adanya sentimen tersebut, Reny melihat rupiah berpotensi bergerak sideways dengan kecenderungan melemah.

Baca Juga: Surplus neraca dagang tak mampu menahan pelemahan rupiah pada hari ini

Padahal, dia menyebut rupiah dari dalam negeri tengah mendapatkan sentimen positif seiring rilis data neraca perdagangan yang kembali surplus. Tercatat, surplus pada Mei mencapai US$ 2,37 miliar, sekaligus melanjutkan surplus selama 13 bulan berturut-turut. Menurut Reni, peningkatan ekspor yang signifikan mengindikasikan pemulihan ekonomi Indonesia sudah semakin positif. 

Hitungan Reny, rupiah pada Rabu akan bergerak pada rentang Rp 14.205 per dolar AS-Rp 14.280 per dolar AS.

Pada Selasa (15/6), rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 14.225 per dolar AS atau melemah 0,16% dibandingkan penutupan sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini ditutup turun 0,15% ke level Rp 14.244 per dolar AS.

Baca Juga: IHSG naik 0,14% pada Selasa (15/6), net buy asing capai Rp 239 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×