Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski minim sentimen, nilai tukar rupiah hari ini diprediksi masih mampu menguat terbatas. Di pasar spot pada Selasa (4/10), nilai tukar rupiah menguat tipis 0,04% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) jadi Rp 12.978 per dollar AS. Sedang kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan rupiah menguat 0,2% ke 12.988.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, rupiah bergerak positif sejak awal pekan, didukung oleh sentimen dalam negeri. "Pencapaian amnesti pajak tahap pertama cukup berhasil, inflasi bulan September juga cukup terkendali," ujar dia.
Dari eksternal, kenaikan harga minyak hingga mendekati level US$ 50 per barel turut menyokong rupiah. Sentimen positif ini bertahan meski harga minyak kembali tergerus.
Memang, rupiah sempat tertekan akibat indeks pembelian sektor pengolahan di AS yang cukup positif. Tetapi mata uang Garuda akhirnya kembali menguat pada saat penutupan perdagangan. "Aliran dana asing yang masuk cukup besar," imbuh Josua.
Research and Analyst Monex Investindo Yulia Safrina mengatakan, hari ini sentimen yang mempengaruhi kurs rupiah minim. Data tenaga kerja AS, yakni ADP Non-Farm Employment Change baru dirilis Rabu malam.
Sedang data tingkat keyakinan konsumen dalam negeri baru dirilis Kamis (6/10) dan cadangan devisa di akhir pekan. Dus, Yulia memprediksi, rupiah berpeluang menguat terbatas antara Rp 12.940–Rp 13.000 per dollar AS. Hitungan Josua, rupiah menguat antara Rp 12.950–Rp 13.050 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News